Tingkat
penyebaran HIV semakin bertambah, hal ini di dibuktikan dengan meningkatnya
pengidap AIDS, dikarenakan gaya hidup manusia zaman sekarang yang cenderung
mendukung penyebarannya.
Kejamnya AIDS
telah membentuk cara pandang orang-orang yang belum terkena melihatnya sebagai
hukuman dari Surga. Orang-orang yang mengidap AIDS telah dianggap sebagai
pendosa besar. Tetapi benarkah pandangan seperti ini? Tentu tidak. AIDS bisa
terjadi kepada siapa saja, tak peduli laki-laki, perempuan, kecil, besar, tua
atau muda bahkan balita. Oleh karenanya, sebagai umat Kristiani kita tidak
boleh membedakan mereka dari penyakit-penyakit pada umumnya.
Gereja
(persekutuan orang percaya ataupun
lembaga keimanan) mempunyai peranan lebih dalam merangkul para pengidap
AIDS. Sama seperti Tuhan Yesus yang tidak menjauhi orang-orang yang dianggap
pendosa di zaman hidup-Nya, dan selalu menunjukkan kasih atas mereka,
seharusnya kita meneladani apa yang Yesus lakukan lewat cara pandang dan
perilaku kita. Bahkan kita harus menjadi corong kepada dunia bahwa Tuhan Yesus
memberikan pengampunan kepada mereka yang mau bertobat.
Setiap
perkataan, doa dan tindakan yang kita lakukan akan sangat berperan dalam
menolong dan menopang para pengidap AIDS untuk tidak berlarut-larut dalam
kenyataan penyakit yang sedang mereka idap dan akhirnya mengisolasi diri dari
lingkungan sosial. Hal ini tentunya bahaya karena ia sedang membawa dirinya
sendiri masuk ke dalam maut.
Rancangan
Allah bagi setiap manusia tidaklah berubah yakni setiap kita masuk ke dalam Kerajaan-Nya
yang kekal. Dan inilah bagian kita untuk menggenapi rancangan-Nya yakni
menjangkau mereka yang terhilang.
Menjadi orang
yang diselamatkan adalah langkah awal yang baik, tetapi memberitakan Tuhan
Yesus Kristus dan menghidupi setiap Firman-Nya adalah langkah selanjutnya yang
harus Anda lakukan selama Anda hidup di bumi ini.
(Sumber:
www.jawaban.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar