SELAMAT DATANG DI SITE JEMAAT GPM LATTA, TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA SEMOGA ADA MANFAATNYA

Selasa, 02 Mei 2017

HARDIKNAS 2017

Bagaimana serang murid bisa pintar tanpa belajar? Tentunya dengan bantuan seorang guru yang memberikan pelajaran di sekolah. Seorang guru lebih menang semalam dari muridnya. Sebelum memberikan pelajaran esok hari, seorang guru akan mempelajarinya agar dapat menguasai materi sebelum diajarkan keesokan harinya.
Orang yang ingin maju dan ingin lebih unggul daripada yang lain adalah orang-orang yang mau menerima didikan. Didikan itu selalu membangun lewat pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, saran, kritik, nasehat, atau pun dalam bentuk yang lain.
Mungkin saat ini Tuhan mempercayakan kita untuk mengajar orang lain lewat peran kita sebagai seorang guru, orang tua, sahabat, pengurus gereja, pembimbing kelompok kecil atauapun melalui peran lainnya. Kita harus terus belajar akan kebenaran firman Tuhan dan melakukannya. Semakin kita dekat dengan Tuhan maka semakin banyak aksi-aksi ilahi yang terjadi dalam hidup kita.
Melalui pemgalaman, maka kita sudah belajar tentang kehidupan yang kita lalui dengan Tuhan sehingga kita mampu menjawab persoalan nyata yang menimpa kehidupan orang lain.

Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci,
dalam membangun dan mengajar.
1 Timotius 4:13

(dikutip dari Renungan Kristen)


Selamat Memperingati
HARI PENDIDIKAN NASIONAL 2017

Minggu, 07 Agustus 2016

Sepenggal Cerita IMAN KRISTEN dan HIV/AIDS



Tingkat penyebaran HIV semakin bertambah, hal ini di dibuktikan dengan meningkatnya pengidap AIDS, dikarenakan gaya hidup manusia zaman sekarang yang cenderung mendukung penyebarannya.

Kejamnya AIDS telah membentuk cara pandang orang-orang yang belum terkena melihatnya sebagai hukuman dari Surga. Orang-orang yang mengidap AIDS telah dianggap sebagai pendosa besar. Tetapi benarkah pandangan seperti ini? Tentu tidak. AIDS bisa terjadi kepada siapa saja, tak peduli laki-laki, perempuan, kecil, besar, tua atau muda bahkan balita. Oleh karenanya, sebagai umat Kristiani kita tidak boleh membedakan mereka dari penyakit-penyakit pada umumnya.

Gereja (persekutuan orang percaya ataupun  lembaga keimanan) mempunyai peranan lebih dalam merangkul para pengidap AIDS. Sama seperti Tuhan Yesus yang tidak menjauhi orang-orang yang dianggap pendosa di zaman hidup-Nya, dan selalu menunjukkan kasih atas mereka, seharusnya kita meneladani apa yang Yesus lakukan lewat cara pandang dan perilaku kita. Bahkan kita harus menjadi corong kepada dunia bahwa Tuhan Yesus memberikan pengampunan kepada mereka yang mau bertobat.
Setiap perkataan, doa dan tindakan yang kita lakukan akan sangat berperan dalam menolong dan menopang para pengidap AIDS untuk tidak berlarut-larut dalam kenyataan penyakit yang sedang mereka idap dan akhirnya mengisolasi diri dari lingkungan sosial. Hal ini tentunya bahaya karena ia sedang membawa dirinya sendiri masuk ke dalam maut.

Rancangan Allah bagi setiap manusia tidaklah berubah yakni setiap kita masuk ke dalam Kerajaan-Nya yang kekal. Dan inilah bagian kita untuk menggenapi rancangan-Nya yakni menjangkau mereka yang terhilang.
Menjadi orang yang diselamatkan adalah langkah awal yang baik, tetapi memberitakan Tuhan Yesus Kristus dan menghidupi setiap Firman-Nya adalah langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan selama Anda hidup di bumi ini.

(Sumber: www.jawaban.com)

Minggu, 17 Juli 2016

(Sekilas cerita) KEMAH ROHANI ANAK REMAJA JEMAAT GPM LATTA

Kemah Rohani Anak Remaja Jemaat GPM Latta, adalah salah satu kegiatan Komisi Anak dan Remaja yang bertujuan untuk membentuk generasi Gereja yang memiliki karakter kristiani yang kokoh, tangguh, handal taat dan setia mejadi Saksi Kristus. Kegiatan ini dilaksanakan sejak tanggal 7 – 9 Juli 2016, dilokasi Bukit Zaitun Permai, yang dikoordinir langsung oleh Ketua Remaja Jemaat GPM Latta (Gian Kayadoe), bersama dengan rekan-rekannya.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Anak Remaja dalam lingkup Jemaat GPM Latta. Dalam kegiatan Kemah Remaja Anak Remaja, diisi oleh berbagai kegiatan yang searah dengan tujuan dilaksanakannya kemah remaja ini.
Remaja adalah sumber daya umat yang sementara ada dalam proses pertumbuhan dan pembentukan jati diri, sehingga perlu di bentuk dan diarahkan dalam pembinaan sehingga diharapkan anak remaja dapat menghadapi perkembangan jaman yang kian menantang dan kompetitif.

Perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini memberikan tawaran-tawaran yang menggiurkan dan akan memberikan dampak yang negatif jika disalahgunakan, untuk itu sangat diperlukan kesiapan anak dan remaja untuk saatnya dapat bersaing dan siap menghadapinya, hal ini disampaikan oleh Ketua Sub Komisi Anak dan Remaja Jemaat GPM Latta, Ny. W. Tupamahu.
Kegiatan ini, diisi dengan berbagai kegiatan diantaranya adalah Dialog yang diikuti oleh Remaja dari dua komunitas agama, yakni Remaja Agama Kristen dan Remaja Agama Islam yang berasal dari Desa Latta. Dialog ini diisi oleh para nara sumber Usi Ina dari Yayasan Mahina Arika  dan Ibu An Pattinama/Taribuka (Ketua Bidan Koordinator Puskesmas Lateri). Selain itu, juga dihadiri oleh Pemerintah Desa dan Tokoh Agama Islam dari Desa Latta.

Para remaja dari kedua komunitas ini sangat antusias untuk mengikuti dialog tersebut, hal ini dibuktikan dengan berbagai pertanyaan yang dilontarkan oleh para remaja kepada pemateri pada tiap sesi yang disampaikan.


Banyak harapan oleh para Pengasuh, Anak Remaja bahkan Orang Tua terhadap hasil yang diperoleh, untuk itu sangat diperlukan perhatian serius dari berbagai pihak yang terkait dengan pertumbuhan, perkembangan dan pembentukan karakter generasi gereja, diantaranya Gereja (Institusi), Orang Tua, bahkan setiap kita yang memiliki tanggungjawab terhadap masa depan generasi penerus gereja dan masyarakat.

Selasa, 21 Juni 2016

Dua Jemaat, Dua Pulau, Dua Budaya dalam Satu Bingkai Nada

Dua Jemaat, Dua Pulau, Dua Budaya dalam Satu Bingkai Nada (Paduan Trompet dari NTT bersama Paduan Trompet Jemaat GPM Latta)

Wajah-wajah mungil dengan semangat besar, yang terpancar dari raut wajah anak-anak Paduan Trompet dari NTT ketika mereka serius dalam latihan bersama dengan Paduan Trompet Latta.
Nada demi nada, lagu demi lagu mereka selaraskan bersama saling memberi dan menerima

Senin, 20 Juni 2016

Satu Jiwa dalam Nada…..

Memiliki satu tujuan “Memuliakan Nama Tuhan”…itulah yang menjadi dasar Paduan Trompet asal NTT untuk belajar di Kota Ambon, terkhusus di Trompela (Trompet Jemaat GPM Latta). Dalam suasana persaudaraan di dalam Tuhan, terbangun satu visi untuk tetap memuliakan nama Tuhan dengan talenta yang telah dianugerahkannya.

Selasa, 07 Juni 2016

Mendobrak !!!!!! MITOS HIV

JANG TAKO......SEBAB HIV.....
TIDAK MENULAR di kolam renang umum
TIDAK MENULAR melalui batuk atau bersin
TIDAK MENULAR melalui gigitan nyamuk/serangga
TIDAK MENULAR dengan berbagi alat makan bersama
TIDAK MENULAR karena berjabat tangan
Apakah orang yang telah terinfeksi HIV 
boleh berkeluarga dan memiliki keturunan?

Jemaat GPM Latta : Sosialisasi HIV/AIDS adalah Tanggung Jawab Kita Semua


HIV  (Human Immunodeficiency Virus).
HIV merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia dan menghancurkan atau mengganggu fungsinya yang mengakibatkan terjadinya penurunan sistem kekebalan yang terus-menerus.

Apakah AIDS itu?